Kisah ini adalah
kenyataan hidup yang pernah dilalui, tepatnya pada tahun 2005 sekitar
pertengahan Mei di daerah Pandeglang, lebih tepatnya lagi dipersimpangan depan
pom bensin lama saat itu pulang dari Labuan menuju Jakarta aku bersama keluarga
kecilku dan ditemani oleh seorang sopir, maklum saat itu aku belum bisa bawa
kendaraan sendiri, hari memasuki sore senja tiba-tiba pak sopir yang berada
disebelahku menghentikan laju kendaraan, kamipun sekeluarga terkaget-kaget
melihatnya lalu dengan terkejut akupun bertanya, “ada apa mas ?” tanyaku. “Itu
mas ada Angsa terlindas mobil”. Lalu seketika itu juga kami sekeluarga
mengalihkan pandangan kearah mobil carry warna merah yang menuju Labuan yang
berhenti setelah menabrak angsa tadi.
Keterkejutan demi keterkejutan mulai singgah dalam pikiranku,
betapa tidak kami sekeluarga terperangah dengan suara angsa dari induknya yang
nyaring seolah-olah ia marah kepada sopir tadi, lalu dengan gagah berani datang
induknya yang lain sambil mengepakan sayapnya dan mencegatnya kendaraan tadi
dari depan, begitu pula dengan angsa-angsa yang lainnya (kami berpikir mereka
adalah sekawanan angsa sekelurga).
Angsa – angsa tadi akhirnya mampu menghentikan laju kendaraan
sopir tadi, dengan gagahnya para angsa semuanya bersuara lantang seakan-akan
mereka marah dan ingin membalas atas terlukanya saudara mereka, kejadiaan ini
membuat kami menghentikan kendaaraan tepat disamping carry yang menabrak tadi
sambil melihat angsa, sesegera akupun meminta keponakanku untuk ambil kamera,
namun sayang sekali kamera dalam keadaan rusak sehingga moment yang sangat
indah dan penuh pelajaran berharga bagi kami ini tidak dapat kami tangkap
mommentnya.
Akan tetapi tidak apalah, akhirnya akupun mencoba menuangkan
kisah ini tidak lain sebagai pelajaran bagi kita semua, ternyata Angsa saja
yang merupakan sekelompok hewan yang didalamnya tidak memiliki akal dan tidak
memiliki rasa kemanusiaan bagi sesamanya begitu kompaknya ia, sampai-sampai ia
berani walaupun itu akan mengorbankan dirinya sendiri.
Lihat saja dalam kehidupan seharian kita saat ini, betapa
banyak sesama muslim dalam kesehariannya hidup dengan masing-masing tidak
pernah memikirkan saudaranya. Padahal banyak diantara kaum muslim tadi sadar
betul bahwa ummat itu ibarat satu tubuh, jika sakit bagian tubuh yang lain maka
terasa sakitlah seluruh tubuh itu.
Tidak hanya itu saat ini Ummat Islam mudah sekali
terkotak-kotakan karena hanya perbedaan pandangan yang tidak jelas, karena
hanya perbedaan pilihan politik belaka, sampai-sampai ada satu kelompok
masyarakat yang mengatakan kumpulan para “kyai” melakukan “vonis” sepihak pada
kelompok masyarakat bahwa ia ini, ia itu dan vonis-vonis lainnya.
Tentunya hal ini bukan sesuatu yang kita harapkan
keberadaannya karena seharusnya setiap ummat dapat saling menguatkan satu sama
lainnya, sekalipun ia berbeda pilihan politik, berbeda tempat tinggal, atau
berbeda suku sekalipun. Karena pada dasarnya ada tugas berat yang harus kita
pikul yang sampai saat ini masih belum dapat kita selesaikan, misalnya saja
bagaimana kita melakukan pembelaan bagi masyarakat muslim di belahan negeri
lain (palestina dsb), atau bagaimana ummat Islam terhindar dari kemiskinan dan
kebodohan, serta hal-hal lainnya yang ditujukan untuk kemaslahatan ummat.
Jangan sampai pola pikir sempit, karena golongan dan kelompok
tertentu memudahkan kita dapat diadu domba oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab, saatnya kita belajar dari sekawan angsa pemberani hanya
untuk saudaranya ia siap membela diri, sekalipun nyawanya akan terancam. Semoga
Allah SWT menguatkan kita semua dalam mengarungi kehidupan ini, semoga Allah
SWT menjadikan kita sebagai Ummat pilihan yang membawa kemaslahatan bagi
sekalian alam. Wallahualam.