Kairo. Dr. Manshur Abdul Ghafar, pakar hukum dari Pusat Studi Hukum, mengatakan bahwa Ikhwanul Muslimin bertambah populer dan solid akibat dari tekanan yang dialaminya. Hal yang sama telah terjadi dan terbukti sepanjang sejarah jamaah ini.
Menurut Abdul Ghafar, selama 80 tahun Ikhwanul Muslimin juga selalu mendapatkan pukulan berat yang menyebabkan banyak kalangan mengira sebagai akhir riwayat jamaah ini. Tapi yang terjadi malah sebaliknya, jamaah ini semakin membesar dan meluas.
Dalam wawancara dengan televisi Al-Arabia, Abdul Ghafar menyangkal perkiraan bahwa Ikhwnul Muslimin telah tamat saat ini. Beliau mengatakan bahwa Ikhwan mempunyai basis sosial yang sangat kuat. Beliau membuktikan bahwa walaupun hampir semua pemimpinnya telah masuk penjara, tapi demonstrasi-demonstrasi menentang kudeta masih saja terjadi setiap hari. Demonstrasi-demonstrasi dilakukan oleh rakyat biasa yang ingin mengungkapkan aspirasinya yang sama dengan Ikhwan.
Menurutnya, jumlah pendukung Ikhwan mungkin saja akan berkurang saat ini. Tapi bisa dipastikan para kader Ikhwan akan tetap memegang sikap dan prinsipnya. Karena ideologi tidak mengenal mati. Sejarah membuktikan walaupun pimpinan dan kader pimpinan Ikhwan ditangkapi, ditahan, dihukum mati, disita asetnya, dibubarkan dan dilarang organisasinya, tapi mereka tetap bekerja. (msa/dakwtuna/islammemo)
Redaktur: moh sofwan