GANDENKU.COM | KisMah - Renungan buat kita, siapapun kita dan menjadi apapun kita. Bapak itu orang biasa-biasa saja. Namanya Nazar Bakhtiar.
Usia 82 tahun, sudah masuk usia renta. Tidak ada yang kenal dia kecuali yang
sangat dekat sekali. Pergi haji tanpa ditemani keluarga, dalam rombongan kloter
1 Padang.
Dari tampang dan penampilannya, takkan ada orang yang
tertarik dengannya. Apalagi mengelu-elukannya. Rakyat jelatalah kalau bahasa
kasarnya.
Tapi, siapa yang mengira kalau ternyata dia dimuliakan
Allah. Kemaren setelah adzan ashar menjelang iqamah, dia wafat dengan tenang di
depan pintu masjid Nabawi. Begitu cepat dan sekejap.
Beliau wafat dalam dalam suasana ibadah, sedang perjalanan
haji, saat akan melaksanakan shalat ashar, dalam kondisi suci berwudhuk. Dan
saat shalat Shubuh tadi beliau dishalatkan ratusan ribu jamaah calon haji yang
hadir di Madinah. Dan setelah itu langsung dikubur di pekuburan Baqi'.
Berdampingan dengan para Sahabat-sahabat Rasul yang mulia, para Tabi'in dan
ulama serta orang-orang shaleh sepanjang zaman.
Kita tidak memuji seseorang di hadapan Allah. Tapi, ini adalah
persangkaan baik kita tentang beliau. Allah berikan beliau kematian yang baik,
di Kota Rasulullah saw. Betapa banyak ulama yang menginginkan wafat di Madinah
dan dikubur di sana.
Beliau tidak dikenal di bumi, tapi barangkali dikenal di
sisi Allah. Kita layak cemburu dengan beliau. Innaalillahi wa innaa ilaihi
raaji'un.
Sumber : Copas