GANDENKU.COM | TOURING yang dilakukan oleh Jokowi dengan berkendara motor sejauh 30 KM saat melakukan peninjauan program padat karya di Sukabumi diapresiasi dengan beragam tanggapan. Bagi fansboys dan fansgirls tentunya apa yang dilakukan Jokowi dianggap tindakan yang tepat dan sangat sederhana sekaligus merakyat.
Lain halnya bagi rakyat 'oposisi' melihat kejadian touring dengan kacamata yang berbeda. Beberapa hal yang dilihat adalah adanya bentuk 'pelanggaran' lalu lintas yang dilakukan Jokowi, misalnya saja Helm yang digunakan bukanlah SNI terlebih tidak ada kaca helm yang menutup wajahnya.
Mungkinkah para Tim Citra yang bekerja dibelakang panggung (backstage) tidak faham dengan aturan lalu lintas ? Atau hanya memaksakan agar wajah sang petahana tetap terlihat gagah ? Entahlah apa yang menjadi alasan mendasar penampilan "style" yang dipaksakan tersebut dilekatkan pada Jokowi ?
Lalu benarkah apa yang dilakukan itu tindakan sederhana dan merakyat sebagaimana yang dibanggakan oleh para penggemarnya ? Pertanyaannya Rakyat yang mana ? Logika kata MERAKYAT adalah tindakan yang dilakukan harusnya sesuai dengan rakyat kebanyakan. Padahal untuk membeli motor modifikasinya saja yang seharga 100 juta Lebih bukanlah perkara yang mudah, jangankan motornya sepatunya saja berdasarkan penelusuran televisi swasta harganya diatas 1.3 juta.
Jika melihat tampilan saat touring, lalu kita flashback ke masa kampanye Capres 2014 silam, begitu banyak baligho yang mempertontonkan kesederhanaan, sampai-sampai ada baligho yang memasang harga pakaiannya dengan harga murah, seperti sepatu yang dipakainya dalam baligho tersebut dituliskan ratusan ribu (sekitar < 200 ribu)
Lain kampanye lain pula kenyataan, namun terlalu banyak rakyat yang TERMAKAN KESEDERHANAAN SEMU, begitulah peran para politisi antara depan dan belakang berbeda, semuanya ada tim yang meramu, mengolah dan membuatnya seolah indah dipandang. Ternyata Kesederhanaan tidak sesederhana yang kita bayangkan. Kedepannya semoga tidak terjebak dengan peran-peran yang penuh pencitraan belaka.
#dramaturqi
Jakarta, 10.04.2018
TGA
Komentar
Posting Komentar
Terima Kasih telah bersilaturahim di blog kami...