GANDENKU.COM | Sebuah Catatan - Fenomena Merasa Benar setiap waktu akan selalu hinggap dalam diri setiap manusia dan sangat jarang seseorang menyadarinya bahwa apa yang di anggapnya adalah sebuah kekeliruan belaka. Merasa Benar merupakan sebuah 'penyakit diri' yang didorong oleh tinggi hati bagi seseorang.
Sifat merasa benar biasanya hadir karena merasa 'hanya' ilmu yang di dapat dari 'gurunya' lah yang benar sedang guru yang lain salah, ini merupakan sebuah cikal bakal dari malapetaka keretakan yang mengancam persatuan. Bahayanya merasa benar ini sering dimiliki oleh mereka yang terlibat dalam aktifitas dakwah, sehingga seorang aktifis akan mudah menuduh orang lain adalah salah.
Mudahnya menuduh salah dari seseorang kepada seseorang kecuali sudah benar-benar nyata kesalahan yang diperbuatnya seharusnya segera dihentikan karena akan mempertajam permasalahan yang menyeruak kepermukaan, dan jikapun orang tersebut salah maka alangkah baiknya di ingatkan dengan cara yang baik. Tampaknya ummat dan khususnya para aktifis dakwah harus kembali membaca buku yang di tulis Ust. Yusuf Qaradawy yang berjudul "FIQH PERBEDAAN PENDAPAT ANTAR GERAKAN ISLAM" sebagai bekal awal untuk dapat menerima perbedaan.
Buku yang tidaklah terlalu tebal ini begitu penting untuk dibaca agar ruang-ruang kosong dalam diri kita mulai terisi kembali, ibarat gelas yang sudah mulai kosong maka setiap waktu harus diisi untuk kita teguk dan nikmati. Membaca buku ini setidaknya agar dapat kembali melembutkan 'Hati Yang Keras', Sikap yang sombong manakala menghadapi setiap perbedaan. DAN setidaknya menghindari sikap MERASA BENAR.
Dalam mukadimah buku tersebut Ust Yusuf Qardawy merasakan sebuah kegelisahan yang sangat kuat mengingat kondisi keumatan yang dirasakannya, sebagaimana yang disampaikan oleh Ust Yusuf Qardawy yang mengatakan bahwa "Saya tidak resah kalau KEBANGKITAN ISLAM masa kini menghadapi musuh dari luar yang selalu mengintai dan melakukan berbagai konspirasi terhadapnya. Karena hal itu merupakan sesuatu yang lumrah, sesuai dengan sunnatut tadaafu' (sunnah pertarungan) antara yang haq dan yang bathil, yang ditetapkan Allah pada kehidupan ini."
Keresahan yang dirasakan tidak lain karena musuh yang datang bukan karena dari luar, justru datang dari dalam ummat Islam itu sendiri. "Hati saya RESAH dan MERASA TERSAYAT jika musuh itu datang dari dalam tubuh Kebangkitan Islam itu sendiri. Satu gerakan Islam meluncurkan makar terhadap gerakan Islam lainnnya" dalam tulisannya di buku tersebut. Ketika kita resah melihat permasalahan ummat antar gerakan dengan manhaj yang berbeda-beda sangat menyakitkan perasaan tentunya terlebih lagi dengan pihak-pihak yang ada dalam satu organisasi / jamaah itu jauh lebih menyakitkan.
Padahal ummat Islam harusnya justru lebih waspada terhadap peringatan yang Allah sampaikan dalam QS Al Baqarah, 217 : "Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup"
Semoga Allah SWT mengembalikan kita semua pada jalan yang lurus yang Allah Ridhoi keberadaannya dan melembutkan setiap hati yang keras karena merasa diri benar dan menghilangkan kesombongan dalam diri, karena kesombongan adalah cikal bakal dari keretakan yang tidak dapat di elakan lagi. [@gusden17)
-------
"Demikianlah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap Nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa". (QS. Al Furqan : 31)
Komentar
Posting Komentar
Terima Kasih telah bersilaturahim di blog kami...