JAKARTA [GOL] - Berangkat jam 06.30 dari Poltangan Pejaten Timur, cemas dan
bercampur dengan rasa penasaran mengharu biru menjadi satu seakan tidak bisa
dipisahkan. Bayangkan saja, dalam waktu yang bersamaan rombongan yang terdiri
dari ibu-ibu dan beberapa bapak yang sudah sepuh usianya yang berniat datang untuk
memutihkan GBK dalam rangka kegiatan Kampanye PKS putaran pertama, namun di
hari yang bersamaan salah satu partai politik melaksanakan kegiatan dengan
menghadirkan 3 bus yang akan di berangkatkan untuk wisata ke Pantai Anyer.
Sebenarnya bagi kader informasi ini
bukanlah informasi yang aneh dan asing, karena satu minggu sebelumnya informasi
ini sempat beredar, saya sendiri mendapatkan informasi ini dari ibu-ibu yang
biasa berlangganan membeli sayuran. Kabarnya agenda dimaksudkan untuk
menghadang niatan PKS yang berencana memutihkan GBK dalam artian untuk membuat
'malu' di hadapan publik.
Akhirnya di hari yang telah di tentukan,
saya bersama istri dan koordinator RW (korwe) dan istrinyapun harus 'berjibaku'
untuk menghadirkan massa untuk bisa datang ke GBK, berat memang karena
menghadirkan massa hanya sekedar menghadirkan tanpa diberikan imbalan apapun
juga karena memang inilah komitmen PKS dalam mengajak massa, hanya sekedar nasi
bungkus dan air minum yang cukup.
Alhasil, rasa cemas itu sirna manakala di
hari keberangkatan menuju GBK. Massa yang ikut sudah cukup bagi kami satu RW
memenuhi bis yang disediakan, meskipun kami harus berusaha 'nongkrong' di
pangkalan bis yang mau berangkat wisata sekedar untuk mengangkut massa ke lokasi
bis yang cukup jauh parkirannya. Dengan menggunakan sepeda motor, dan pada akhirnya bis kamipun
berangkat dengan kursi yang terisi.
Sesampainya di lokasi GBK, rasa khawatir
semakin menggelayut perasaan manakala melihat kondisi stadion yang memiliki
kursi 120 ribu kursi di tribun atas dan bawah. Saat masuk kursi tribun bawah
baru terisi sebagian saja mungkin sekitar 3/4 dari total yang ada, sedangkan
tribun atas hanya beberapa gelintir orang saja. Sempat sayapun berbisik pada
istri "bund,...mungkinkah stadion ini bisa penuh sesuai target dan seperti
kampanye yang pernah dulu dilalui ?" istriku hanya tersenyum dan menjawab
"dulu ketika kita datang ke Stadion waktunya sudah siang sekitar jam 11
an, sekarang baru jam 8 an" benar juga pikirku,
Akhirnya benar apa yang dibilang istriku,
di atas jam 10 an semua kursi sudah terpenuh, tak terasa air matapun jatuh
menangis menyaksikan semuanya ini. Dalam hati saya berkata inilah pertolongan
Allah yang nyata, inilah kebenaran yang telah Allah miliki, bahwa Allah lah
yang bisa menggerakan hati-hati manusia. Lebih mencengangkan lagi disaat orasi
presiden PKS Anis Matta di atas panggung rasa kaget saya semakin bertambah
manakala lapangan pun disesaki oleh massa yang sudah tidak kebagian tempat
duduk.
Gemetar rasanya menyaksikan ini semua,
benar apa yang di sampaikan Ust. Dr.Amir Faishol Fath dalam kulwitnya @amirfath : Seandainya mereka tahu bagaimana indahnya pertemuan Kader PKS tgl 16 Maret di GBK, mereka akan dukung PKS. Bahkan dalam kulwitnyapun beliau menangis sebagaimana saya menyaksikan semuanya ini. @amirfath : Saya menangis ketika melihat menyanyi : Ayo bersama kobarkan semangat Indonesia, PKS nomer tiga, PKS tetap di hati.
Begitu juga dengan salah seorang ibu yang menangis menyaksikan semua ini, sesaat ketika ditanya ia hanya menjawab "Ibu bingung dan terharu melihat orang-orang itu datang dari mana ?" seraya menimpalinya "Ibu baru kali ini ikut acara seperti ini" . Subhanallah...sepantasna rasa syukur ini kita kedepankan seraya membuang jauh sifat tinggi diri yang di khawatirkan akan menggelincirkan kita pada kesombongan. Kuatkan terus do'a-do'a kita agar pada akhirnyanya nanti Allah memberikan kemenangan. Karena sebaik-baiknya rencana hanyalah Rencana Allah yang terbaik. [GOL/TGA]