GANDENKU.COM | Rindu Ramadhan - Dalam buku Sekolah Ramadhan, dari A to Z Seputar Ramadhan. Dr Aidh Al Qorny menyebutkan beberapa keutamaan Puasa Ramadhan bagi Ummat Islam, dalam buku tersebut ada sebelas tapi kami padatkan jadi delapan. Inilah kedelapan keutamaan puasa Ramadhan :
TIDAK ADA RIYA’ DALAM PUASA
"Puasa sulit dihinggapi riya”, “Tidak ada riya’ dalam
berpuasa,” kata Al Baihaqi dalam kitab Syu’ubul Iman. Mengapa tidak ada riya’ ?
Sebab hampir semua amal memiliki gerakan lahiriah, kecuali puasa yang hanya
ditentukan oleh niat. Dan niat tidak bisa dilihat oleh orang lain. ”Puasa tidak
ada riya’ di dalamnya. Dia adalah untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya, ia
meninggalkan makan dan minum hanya karena aku” kata Rasulullah SAW.
Imam Al-Qurtubi mengatakan, “Bila amal yang lain bebas
dimasuki riya’, puasa sesuatu yang tidak bisa dilihat kecuali Allah”. Karenanya
Allah menyandarkan puasa terhadap diri-Nya, sebagaimana dalam hadits di atas:
“ia meninggalkan syahwatnya karena Aku.” Pendapatnya ini senada dengan yang
diungkapkan oleh Ibnu Al-Jauzi. Katanya, “Semua Ibadah tampak dalam
pelaksanaanya dan sedikit yang selamat dari cacat akibat riya’, kecuali puasa”
HANYA ALLAH YANG MEMBALASNYA
“Dan akulah yang membalasnya,” kata Allah SWT dalam hadits Qudsi.
Maksudnya, hanya Allah yang tahu tentang seberapa ukuran pahala yang diberikan
kepada hambanya yang berpuasa. Begitu pula dengan lipat gandanya. Hal ini
berbeda dengan ibadah lain, keberadaannya sudah diketahui oleh sebagian orang.
Berkata Imam Al Qurthubi, “Bahwasanya beberapa amal sudah diketahui kadar
pahalanya, misalnya dilipatgandakan sampai 700 kali lipat sampai batas yang
dikehendaki Allah. Sedangkan puasa, Allah akan membalasnya tanpa ada seorangpun
yang mengetahuinya.” Sebagaimana telah diriwayatkan dalam sebuah hadits
Rasulullah SAW, “Seluruh amal manusia dilipatgandakan, satu kebaikan akan
dibalas dengan sepuluh sampai tujuh ratus lipat bahkan sampai dengan batas yang
dikehendaki Allah. Allah berfirman: “Kecuali puasa ia adalah untuk-Ku dan Aku
yang akan membalasnya” (HR.Muslim)
Allah akan memberikan pahala kepada orang berpuas seperti
pahala orang yang BERSABAR, perhitungan bighairi hisab sebagaimana firman Allah
dalam surat Az Zumar : 10 “Sesungguhnya
hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”.
IBADAH YANG PALING DICINTAI ALLAH
“Puasa adalah untuk-Ku” maksudnya, ibadah yang paling
dicintai Allah adalah puasa. Kalimat itu menunjukan bahwa puasa memiliki
KEISTIMEWAAN tersendiri dibanding dengan
ibadah lain. Imam An Nasa’i
meriwayatkan, “Hendaklah kamu berpuasa karena ia adalah ibadah yang
tiada bandingnya,” (HR. An Nasa’i, Imam Ahmad, Ibn Syaibah dan Ibn Majah)
Ibadah puasa yang disandarkan langsung kepada Allah. “Puasa
adalah untukKu”, kalimat ini menunjukan tentang kemuliaanya. Sebagaimana diungkapkan
oleh Ibn Munir, penyebutan secara khusus tentang sesuatu yang umum memiliki
maksud untuk memuliakannya.
IBADAH YANG MENIRU SIFAT ALLAH
MENAHAN DIRI dari makan dan minum merupakan ibadah (taqarub)
yang meniru sifat Allah, karena Allah juga tidak makan dan minum. Para ahli
ilmu mengatakan, seluruh ibadah sesuai dengan kondisi hamba-Nya kecuali puasa,
Ia merupakan kebiasaan Allah, seakan Allah berkata “Orang yang Berpuasa
mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan yang sesuai dengan sifat-Ku”
PAHALA PUASA TIDAK AKAN BERKURANG
Seluruh amal ibadah seseorah pahalanya akan dikurangi untuk
menebus kedzholiman yang ia lakukan atas orang lain, kecuali puasa. Ibn Uyanah
meriwayatkan, “Apabila kiamat terjadi Allah akan menghisab seluruh hambanya.
Maka ditunaikanlah hak-hak orang yang dizhalimi dari amalnya sampai habis
kecuali puasa. Dengannya Allah akan menanggung sisanya, lalu orang tersebut
dimasukan surga dengan puasanya”
IBADAH YANG TIDAK TAMPAK
Ibadah puasa merupakan ibadah yang tidak tampak, maka para
malaikat Hafadzah menuliskannya sebagaimana pada amal yang lain. Ia amalan yang
tidak diketahui oleh orang banyak, selain dirinya dan Allah. Berbeda dengan Salat, Zakat, dan haji yang
amalannya bisa disaksikan oleh orang banyak.
PENGHAPUS DOSA
PUASA adalah kiffarat (penghapus dosa), begitu kata Imam
Bukhari dalam kitabnya. Beliau menuturkan sebuah hadits dari Hudzaifah,
“Kebiasaan seseorang terhadap keluarga, harta dan tetangganya dihapus oleh
salat, puasa dan shadaqah.” (HR. Bukhari)
MASUK SURGA MELALUI PINTU AR ROYAN
Allah SWT, telah menyiapkan pintu masuk surga bernama Ar
Royan bagi orang yang berpuasa. Pintu tersebut tidak akan dimasuki selain orang
yang berpuasa. Dikatakan, “Mana orang-orang yang berpuasa?” Maka mereka
memasukinya dan apabila mereka telah memasukinya maka ditutuplah pintunya,
tidak ada lagi yang masuk setelah mereka, seorangpun. Rasullah SAW, bersabda,
“Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan karena iman dan ihtisaban (hanya
mengharap pahala dari Allah) maka dosa yang lalu akan di ampuni.” (HR.
Bukhari-Muslim)
Sumber : Sekolah Ramadhan
Dr. Aidh Al Qorny
Komentar
Posting Komentar
Terima Kasih telah bersilaturahim di blog kami...