|
Foto : Ilustrasi |
GANDENKU.COM | Cerita Pagi Jakarta - Senin (2/10) mengawali perjalanan ke tempat kerja menggunakan motor yang sudah 'merdeka'. Menyusuri perjalanan melalui buncit raya, tiba-tiba didepan kampus LIPIA motor didepan oleng karena rodanya tidak seimbang saat menyentuh jalanan yang berlubang panjang (sambungan jalan raya).
Motor yang oleng tiba-tiba terjatuh, akhirnya kami para pengendara motor yang ada dibelakangnya serentak berhenti, dan tanpa menunggu komando masing-masing diantara kami turun ambil perannya sendiri. Ada yang angkat motor, angkat orang, mengecek kaki dan memberikan pijatan. Padahal diantara kami tidak ada satupun yang saling mengenal. Dalam pikir saya inilah orang-orang yang Pancasila mereka berbuat nyata bukan hanya sekedar teriak mengaku diri 'Saya Pancasila, Saya Indonesia' tapi nihil dalam tatanan kenyataan perilaku.
Usai sudah memberikan bantuan diantara kamipun saling mengingatkan untuk berhati-hati seraya memberikan ucapan salam sayapun meninggalkannya (Salam 'Assalamualaikum' merupakan ucapan do'a keselamatan bagi seseorang).
Usai sudah melihat kejadia pertama, perjalanan kembali dilanjutkan. Sesampainya disekitaran KEMANG depan SPBU saat mau ambil belokan, lampu sen motor sudah nyala dari jauh untuk belok kanan. Namun kejadian hampir saja terjadi dari kejauhan motor begitu kencang melaju padahal motor yang lain sudah pelan-pelan bahkan ada yang berhenti. Nyaris saja kalau segera tidak dihentikan motor saya akan bersenggolan. Yang bikin ngenes bukan masalah saya berhenti mendadak, tapi si pengendara motor dengan entengnya menunjuk-nunuk kepala seolah saya disurh mikir. Lha.... yang salah siapa kenapa saya yang disuruh mikir. Ternyata ada manusia-manusia yang sudah salah tapi tetap merasa benar.
Menghadapi dua kejadian dalam satu hari ini, ternyata ada dua pembelajaran yang saya dapatkan pertama adalah tentang KEIKHLASAN dan yang kedua adalah KESABARAN. Dalam kejadian pertama begitu banyak orang yang Ikhlas dalam membantu meskipun ia tidak mengenal siapa korbannya, dan tidak mudah menjadi manusia yang mampu dengan reflek untuk bergerak memberikan bantuan selain karena kebiasaan.
Sedangkan untuk kejadian kedua tentang KESABARAN ternyata kita setiap waktu dibutuhkan ruang-ruang kesabaran yang sangat luas, terlepas siapa yang benar dan salah dalam segala hal tapi Sabar menghadapi setiap kondisi dan keadaaan sangatlah dibutuhkan.
Semoga saja KEIKHLASAN dan KESABARAN senantiasa bersemayam dan menyatu dalam diri kita...
Jakarta Mulai Turun Hujan
3 Oktober 2017
TGA
Komentar
Posting Komentar
Terima Kasih telah bersilaturahim di blog kami...