JAKARTA -- Tawuran warga di RW 1, 2 dan 3 Galur, Johar Baru Jakarta Pusat pada Ahad (15/9) lalu, membawa petaka bagi para orang tua. Sebab anak-anak yang terlibat tawuran rata-rata di bawah umur.
Ketua Lembaga Bantuan Hukum Adil Sejahtera (LBHAS) Fitri Hani Harahap mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan anak-anak warga Galur yang terlibat tawuran pekan lalu. "Alhamdulillah sudah tujuh anak yang sudah dibebaskan pihak Kepolisian," katanya, Kamis, (26/9).
Pihaknya, ujar Fitri, akan terus berupaya untuk menangguhkan penahanan bahkan membebaskan beberapa anak lainnya yang masih ditahan. "Kami mohon do’anya," ujarnya.
Menurut Fitri, anak-anak adalah korban atas lingkungan yang tidak baik. LBHAS sangat mengapresiasi kepolisian dalam hal ini Polres Jakarta Pusat dalam penanganan permasalahan ini secara bijaksana,
"Masalah ini adalah masalah seluruh lapisan masyarakat. Perlu sinergi antara orang tua dan anak, pemerintah dan tokoh masyarakat, juga tokoh agama," kata Fitri menerangkan.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta Achmad Zairofi mengatakan, mengurus Jakarta itu sulit, untuk itu perlu kerja sama dari seluruh lapisan masyarakat. Di Jakarta, hanya karena saling lihat-lihatan mata saja, dapat menimbulkan baku hantam, bahkan sampai meninggal dunia.
"Masyarakat harus saling berbagi tugas, karena rasa aman bagi semua warga tidak tumbuh dengan sendirinya. Ini harus dirawat dan dijaga dengan baik," ujar Zairofi.
Zairofi menambahkan, pihaknya akan mengupayakan program musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) yang telah di rencanakan programnya melalui RT/ RW dan Kelurahan, untuk segera direalisasikan dengan benar oleh pemerintah daerah. Perlu membangun taman bermain dan ruang terbuka hijau.
"Ini akan membuat warga merasa nyaman dan terfasilitasi kebutuhannya. Sehingga meminimalisir gesekan-gesekan antar warga," kata Zairofi. (ROL)
____*LBH Adil Sejahtara merupakan lembaga bantuan hukum bentukan DPW PKS DKI Jakarta