GANDENKU.COM | KisMah - Kamis di pertengahan bulan Februari 2012 jam menunjukan pukul 16.00 WIB di sekitar jalan potongan dari arah pancoran yang memotong jalan masuk ke arah Cikoko, tepat di pertigaan depan masjid kecil di samping kirinya tampak seseorang yang tengah berjalan dengan kerupuk ikan dalam bungkusan sedang bergelantungan di pundaknya. Selintas saat melihat pemandangan tersebut bagi setiap orang siapapun ia akan beranggapan biasa saja, karena memang ia hanya seorang pedagang kerupuk keliling.
Namun untuk yang satu ini bagi saya sangatlah berbeda dan ia bukanlah orang yang biasa melainkan orang yang ‘luar biasa’ betul ia hanya seorang pedagang kerupuk keliling, namun yang menjadikan ini semua istimewa adalah ia berjualan di tengah keterbatasan. Karena sosok yang masih berusia sekitar 35 tahunan ini ternyata ia memiliki ‘keistimewaan’ yang Allah berikan yaitu tuna netra, dalam berjualan ia dipandu dengan menggunakan tongkat bambu yang menemaninya berjalan untuk keliling jualan.
Istimewa ? ya, bagi saya ia adalah sosok yang istimewa karena dalam keterbatasannya ia tidak menyerah hanya karena kekurangan fisik jika dilihat dari kacamata manusia biasa, tapi merupakan kelebihan jika kita memandang dengan keikhlasan dan kesabaran. Ya, ia istimewa ditengah hiruk pikuk kebanyakan manusia yang gampang menyerah dikala ‘susah’ datang menerpa dikala ‘kekurangan’ datang menghimpit. Coba kita perhatikan disekeliling kita, mulai jarak yang terdekat atau lingkaran terjauh sekalipun ternyata tidak sedikit karena ‘lapar’ atau untuk kepentingan ‘perut’ harus menghilangkan mata hati dalam bekerja, kadang menghilangkan nurani dalam mencari rejeki, bahkan tidak sedikit yang tidak malu-malu melakukan secara terbuka ‘menghilangkan Allah’ dalam kehidupannya untuk mendapatkan rejekinya.
Istimewa ? sekali lagi ia adalah istimewa karena ternyata semangat hidupnya melebihi kebanyakan orang yang mudah menyerah, keyakinannya akan rejeki yang telah Allah SWT pasti berikan kepada setiap hamba-hambanya yang mau terus berusaha sangatlah Istimewa untuk dilihat dan ditiru.
Ia sangat istimewa karena dengan ‘kebutaannya’ tidak menjadikan hatinya buta, karena dengan kebutaannya tidak menjadikan gelap mata untuk menghalalkan segala cara, karena dengan kebutaannya pula ia tidak harus malu untuk menjalani hidup dengan sabar dan penuh keikhlasan.
Sesosok muda yang usianya hampir sama dengan usia saya, namun semangat untuk terus ‘bekerja’ kadangkala sangat berbeda jauh, saya kadang mudah mengeluh ditengah ‘rasa capek’ namun ia sangatlah tidak !, saya kadang tidak mudah bersyukur padahal begitu banyak nikmat Allah SWT yang telah diberikan, namun bagi ia tidak !. Hmm…memang sosok yang istimewa dan layak untuk dicontoh dalam samangat untuk tetap ‘bekerja dan berkarya’, semoga saja semangat ini terus terpatri dalam sanubari dan menjadi ‘pendobrak’ rasa enggan, pendobrak kemalasan, pendobrak mimpi yang tidak direalisasi dengan kerja nyata, maka selayaknyalah firman Allah SWT kembali menjadi pengingat untuk saya dan kita semua yang ingin hal ini diambil hikmahnya : “Dan katakanlah ‘Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS. At Taubah : 105) . Wallahualam.