GANDENKU.COM |
Catatan - Kalau saya naik motor dari luar lalu lupa bawa jas hujan. Terus beli jas hujan 10 ribuan itu wajar. Karena tidak direncanakan.
Lha ini seorang pemimpin mau turun lapang mosok jas hujannya bersifat dadakan, kemana fungsi dan tugas protokoler. Apa yang dilakukan Jokowi secara tidak langsung ini menunjukan ada yang gak beres dalam sistem protokoler dan ini berbahaya bagi keselamatan seorang pemimpin.
Dalam suasana musim hujan ketika saya hendak pergi keluar rumah meskipun saat hendak jalan belum hujan tapi istri saya akan selalu mempersiapkan jas hujan karena khawatir akan turun hujan di luar nanti. Ini protokoler sederhana yang istri lakukan. Mosok protokoler negara tidak bisa ?
Perlu di ingat Presiden, Gubernur, Bupati dan Walikota itu jelas ada bagian yang mengatur saat akan melakukan perjalanan dinas, termasuk kunjungan ke lokasi bencana sekalipun. Saat hendak turun pastinya ada yang sudah direncanakan apa saja yang harus di bawa dan disiapkan untuk memberikan jaminan keselamatan dan perlindungan dini.
Termasuk jas hujan, sepatu bot, rompi, payung dll. Merupakan sarana yang disesuaikan dengan kebutuhan turun lapangan seorang pemimpin itu sudah standarisasi protokoler / kerumah tanggaan. Bahkan jika hendak turun biasanya dikirim terlebih dahulu tim pendahulu untuk memastikan kondisi lapangan.
JADI kisah jas hujan 10 ribuan, bagi seorang pemimpin yang hendak turun meninjau daerah bencana, tidak lebih dari sebuah skenario untuk membangun pencitraan belaka. Mau sampai kapan seperti ini terus ?
Jakarta, 08.01.2020
TGA
Komentar
Posting Komentar
Terima Kasih telah bersilaturahim di blog kami...