ASA | Info Sehat - Ada penelitian di Inggris yang berhasil membuktikan bahwa pada pasien yang kritis akibat Badai Sitokin, obat lama yang murah Dexamethasone bisa membantu. Tapi itupun tidak semuanya, hanya sebagian kecil saja, sekitar 1/3 kasus dari yang terpasang ventilator bisa terbantu.
Kemudian muncul berita, dengan judul fantastis bahwa Dexamethasone Obat Corona bisa menyebuhkan COVID19. Akhirnya banyak yang terbodohi dan memborong Dexamethasone. Harganya di pasar Pramuka melonjak tajam, dari 30 ribu per box naik hingga jadi 300 ribu per box. Padahal itu obat keras yang berbahaya dan hanya di rekomendasikan pada pasien COVID19 yang mengalami reaksi peradangan berlebih atau mengalami Badai Sitokin.
Apa itu Badai Sitokin?.
Pada beberapa orang yang terkena COVID19 ada yang sistem imun nya terlalu aktif dan salah sasaran. Bisa di bayangkan seperti ini, ada penjahat masuk ke rumah, yang punya rumah punya senjata, tapi karena tidak terlatih dan cemas, yang punya rumah menyerang membabi buta sehingga melukai bukan hanya penjahatnya tapi juga orang rumah. Kalau dibiarkan orang rumah mati, rumahnya pun hancur. Keadaan inilah yang disebut Badai Sitokin dan pada keadaan inilah Dexamethasone memiliki peranan, dia meredakan sistem imun yang mengamuk membabi buta menimbulkan kerusakan lebih parah dari virusnya sendiri.
Badai Sitokin tidak terjadi pada semua orang, kebanyakan orang sistem imunnya baik, bisa mengetahui ada penjahat masuk rumah dan menyerangnya tepat sasaran. Mayoritas sistem imunnya bahkan cukup sigap sehingga infeksi dengan cepat diatasi hingga gejalanya ringan atau tidak timbul gejala. Ini terjadi pada hampir 80% kasus. Ada juga yang sistem imunnya agak lelet dan baru sadar belakangan setelah penjahatnya masuk rumah dan menimbulkan kerusakan. Setelah sadar dan mulai melawan akhirnya penjahat atau virusnya bisa dikalahkan. Ini terjadi pada 15% orang dan gejala yang ditimbulkan cukup berat hingga orangnya kemungkinan harus dirawat.
Ada pula yang sistem imun nya terganggu dan gagal membentuk antibodi. Jika diibaratkan penjahat masuk, menjarah dan merusak rumah tapi yang punya rumah malah tidur ngga berespon. Kalau seperti ini ya kasusnya berat dan bisa jadi tidak tertolong. Dexamethasone juga tidak bermanfaat jika diberikan pada kasus seperti ini sehingga harus dibedakan dari Badai Sitokin. Mereka yang mengalami kasus berat sekitar 5% dari yang terinfeksi, dan yang terbantu oleh Dexamethasone hanya mereka yang mengalami badai sitokin. Jadi indikasi obat ini sangat sempit dan tidak bisa digunakan untuk semua yang terinfeksi COVID19.
Sekarang bagaimana jika Dexamethasone diberikan pada orang yang baru saja terinfeksi COVID19 tanpa badai sitokin?
Bisa diibaratkan seperti ada panjahat masuk rumah, terus orang rumahnya dikasih obat tidur. Sangat mungkin penjahatnya bisa menjarah dan merusak rumah itu tanpa perlawanan. Sangat mungkin tubuh gagal membentuk antibodi yang seharusnya dibuat. Sangat mungkin sakit COVID19 nya berat sehingga orangnya bisa jadi meninggal dunia.
Jadi tolong hati-hati ya jangan bertindak bodoh dan memborong obat ini.
Oleh : Dr.Erta Priadi Wirawijaya, Sp.P
Komentar
Posting Komentar
Terima Kasih telah bersilaturahim di blog kami...