GANDENKU.COM | Catatan Pagi - Pagi waktu Jakarta menunjukan jam 06.10 kendaraan bergerak menuju arah Jalan Mampang Prapatan, tepatnya depan Halte Busway Mampang. Moda transportasi yang menjadi ikon kebanggaan warga Jakarta saat ini, buah karya dari Gubernur Sutiyoso atau biasa disapa Bang Yos.
Waktu yang masih terbilang pagi, sebagai driver tidak seperti biasanya saya jalan tanpa sarapan pagi terlebih dahulu. Cukup berbekal kopi susu dalam termos hangat, maklum sudah tidak bisa dikatakan mampu menahan panasnya lagi. Di perjalanan perut sudah tak mampu menahan beban untuk diganjal, alhasil mampir sejenak ke mini market membeli satu buah roti, cukuplah untuk dinikmati sekaligus mengisi e-toll untuk perjalanan nanti.
Jam 06.27 WIB kendaraan yang dipacu dalam keadaan sedang tiba juga menjemput dua sohib para penggerak Organisasi Pemuda Masjid, perjalanan dilanjutkan menuju provinsi paling Barat di Pulau Jawa, provinsi beragam kenangan bagi saya pribadi. Dan provinsi yang dikenal dengan istilah BANTAHAN kalau menurut versi almarhum bapak saya yang bermakna bahwa provinsi ini tidak mudah ditundukan oleh para penjajah, maka istilah bantahan ini berarti ia melakukan perlawanan terhadap sikap-sikap yang bermakna menjajah.
Sebuah alasan yang logis bagi saya menerima istilah "bantahan" tersebut, di provinsi ini rujukan dan titah yang paling dipanuti bukan dari pejabat semacam wedana, bupati, walikota atau gubernur tapi para Kyai di Pondok Pesantren, Tokoh Masyarakat maupun para Ulama dan Ustadz yang mampu menyampaikan "perintah". Tengok saja sejarah Program KB di era orde baru, terasa sekali masyarakat tidak serta merta menerima program tersebut, sehingga pemerintah pada akhirnya menggunakan tangan-tangan para kyai, sesepuh dan ulama sebagai alat untuk menyampaikan pesan.
Provinsi yang terbilang masih muda ini ia lahir di era Reformasi setelah masyarakat meminta lepas dari provinsi induk karena berbagai alasan, salah satunya alasan untuk pemerataan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Untuk hal ini apakah sudah tercapai ? Sebagian mengatakan ya, sebagian tidak (tidak bahas prosentase ya).
Bagi yang mengatakan ya, karena mereka merasakan adanya kue-kue pembangunan yang bisa dinikmatinya entah sebagai penerima proyek atau menjadi pejabat dipemerintahan. Tapi sebagian yang menyatakan tidak karena faktanya mereka masih hidup dalam kesusahan, untuk memenuhi kebutuhan harian saja harus ekstra keras, kedang sudah berjuang keras tapi hasil tak sebanding untuk dapat dinikmati sebagai pengganjal perut saja bisa jadi gak bisa.
Tiba di Kota Serang dengan sedikit ada kesalahan lokasi, kami pun masuk ke beberapa lokasi mengikuti arahan dari Google Maps tersebut. Tiba di lokasi acara jam 09.10. Terlambat 1 jam dari jadwal yang direncanakan, meskipun terlambat ternyata acara belum dimulai.
Legiatan Pelantikan Pengurus Wilayah (PW) JPRMI Provinsi Banten dan Studium Generale akhirnya berjalan dengan lancar, dan selesai jam 12.15 WIB yang ditutup dengan acara makan siang bersama. Banyak hal menarik dari kupasan saat obrolan siang dengan pembicara Dr Mukti Ali, untuk kupasanya akan saya ceritakan postingan terpisah.
Komentar
Posting Komentar
Terima Kasih telah bersilaturahim di blog kami...