GANDENKU.COM | Catatan - Siang menjelang sore, sepulang dari sekitaran karang satria
Bekasi hari ini (02/12/2109)menuju stasiun Bekasi di antar sama abang gojek.
Banyak cerita abangnya. Inti dari ceritanya adalah bahwa tingkat
"Susah" abang gojek saat ini lebih tinggi, pasalnya jumlah driver
semakin banyak sedangkan pengguna tidak terlalu signifikan yang dirasakan.
Abang
gojek yang baik ini cerita, bahwa kalau dulu saat di awal-awal sehari ia bisa
narik sekitar 15 rit dihari kerja (1 rit biasanya dihitung PP) sekarang kalau di hari
kerja dapat 5 rit saja sudah jago. Kecuali di hari sabtu dan ahad biasanya
dapat 10 rit.
Ups, jauh sekali penurunannya
dari 15 rit ke 5 rit, jika dalam sekali jalan ia dapat 15.000 maka PP sekitar
30.000 artinya jika 5 rit pendapatannya sehari sekitar 150 ribu, sebulan
sekitar 4 juta-an.
Secara hitung-hitungan jika
dibandingkan dengan pekerja biasa dengan UMR Kota Bekasi lumayanlah yah,
masalah capek pastinya semua yang bekerja akan merasakan capek.
Curhat abang gojeknya berlanjut
pada cerita, saya memilih gojek karena kalau gojek saya bisa dapat harian.
Sedangkan kalau kerja dapatnya bulanan. Kalau harian saat anak minta uang jajan
bisa di kasih kata abangnya.
Masya Allah wa Barokallah buat abangnya, ada prinsip yang
dipegang bahwa ia mencari rejeki memang untuk menafkahi anak dan istrinya 👍.
Satu hal yang membuat saya merasa
"dess" kena tinjunya uluhati ini saat abangnya bilang "coba
bayangkan pak, saat kita pulang terus anak kita merengek minta jajan. Anak
tahunya bapak pulang kerja pasti ada duit". Merasa kena karena terasa
kepedihan yang diucapkan sama abangnya.
Curhat abangnya terhenti sejenak
saat ia minta ijin "pak, saya ijin isi bensin ditempat biasa ya. Kalau di
pom (SPBU maksudnya) antrinya lama". Sayapun bilang "Silahkan mas,
tenang aja. Saya juga gak ada agenda lain".
Sambil isi bensin eceran, sayapun
berdua minum teh kotak. Lalu melanjutkan perjalanan lagi menuju stasiun, cerita
pun berlanjut. Termasuk kisah motornya yang sudah dua kali ganti motor karena
turun mesin akibat "capek" dipake jalan terus ngegojek.
Kisah berakhir saat sampai
stasiun, saat mau saya bayar ia bilang "sudah pak gak usah, tadi bapak
sudah beliin saya bensin dan minuman". Tapi saya tetap memaksa sambil
bilang "Mas, ini ongkos. Jangan samakan dengan yang tadi. Beda
akadnya". Akhirnya iapun menerima dan kami berduapun berpisah.
Jakarta, 02.12.2019
TGA
Komentar
Posting Komentar
Terima Kasih telah bersilaturahim di blog kami...