PKS Tetap Menjadi Oposisi Sebagai Penyeimbang Diluar Pemerintah

Foto : Saksi PKS Pasar Minggu di PPK

GANDENKU.COM | Berita - Perhelatan pemilihan presiden (Pilpres) 2019 telah selesai dilakukan pencoblosan dan penghitungan suara oleh KPU dengan perolehan suara menurut KPU pasangan calon 01 unggul dibandingkan dengan pasangan calon 02. 

Setelah dilakukan penetapan oleh KPU dengan suara perolehan versi KPU, hasil pilprespun bergeser ke sidang MK. Karena dugaan kecurangan yang dilakukan 01 secara Terstruktur, Sistematis dan Massif sebagaimana yang disangkakan dalam petitum gugatan kubu 02 sudah dilakukan dan hasilnya pasangan calon 01 dimenangkan oleh MK. 

Upaya hukum MK merupakan upaya konstitusi yang sah terlepas dengan hasil yang kontroversial dihasilkan dalam sidang MK tersebut. Dengan hasil yang tidak memuaskan tersebut, calon presiden 02 Prabowo Subianto tetap menekankan untuk menghormati keputusan MK. 

Selain Prabowo partai koalisi Adil Makmurpun sama halnya menyarankan untuk menghormati keputusan MK tersebut, salah satunya PKS. Dalam akun twitter @PKSejahtera sebagai akun resmi partai, PKS mengajak untuk mensikapi hasil yang telah diputuskan tersebut dengan bijak. Meskipun demikian PKS tetap mengajak rakyat  untuk tidak berhenti dan terus berjuang demi Indonesia yang lebih baik.

Disamping mengajak untuk bersikap bijak dalam mensikapi keputusan MK, PKS merupakan satu-satunya partai anggota koalisi Adil & Makmur yang sejak awal sudah mengambil sikap untuk menjadi Oposisi dengan memutuskan sebagai penyeimbang diluar pemerintah kedepan.

Sikap ini sebagaimana disampaikan dalam akun twitter resmi tersebut, berikut cuitan dari akun resmi PKS "Mahkamah Konstitusi sudah memutuskan. Mari kita sikapi hasil tersebut dengan bijak. Jangan berhenti untuk terus berjuang demi Indonesia yang lebh baik. Biarlah PKS tetap menjadi penyeimbang diluar pemerintah bersama Koalisi Adil Makmur"