GANDENKU.COM | Mahasiswi KKN di Bali melapor ke kampus setelah mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari warga Banjar Jabon. Sebanyak 21 mahasiswi tersebut dipaksa untuk menyanyi dengan bergoyang dan ‘menghibur’ aparatur desa yang sedang berpesta miras.
Mahasiswi pun meminta pihak kampus untuk memindah lokasi KKN karena tidak nyaman. Pesta miras tersebut digelar di Banjar Jabon, Bali pada hari Jumat (28/6).
Dilansir dari Tribunnews.com, karena kasus tersebut Camat AA Putra Wedana harus turun tangan untuk memediasi antar mahasiswi KKN dan aparat desa di lokasi KKN. Mediasi yang dilakukan tidak hanya melibatkan mahasiswa dan aparat desa, namun juga anggota Polsek Dawan dan Polres Klungkung.
Atas perlakuan tidak menyenangkan tersebut, Universitas mengambil keputusan untuk menarik mahasiswanya dan mencari lokasi penempatan KKN yang baru.
Di Selesaikan Secara Kekeluargaan
Saat dikonfirmasi, camat AA Putra Wedana menyampaikan bahwa permasalahan sudah dimediasi dan sudah selesai.
“Sudah dimediasi, saya hanya ngecek saja kesana. Sudah selesai itu (permasalahan),” ujar Putra dengan singkat.
Pihak perbekel Desa Sampalan Tengah, I Wayan Mudiarta menyampaikan bahwa masalah sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan hanya sebuah kesalahpahaman saja.
Pihak universitas menyampaikan sudah menarik seluruh mahasiswanya dari Banjar Jabon. Mahasiswa dievakuasi sembari menunggu penempatan di lokasi KKN baru.
Komentar
Posting Komentar
Terima Kasih telah bersilaturahim di blog kami...