|
Foto : Ilustrasi (Dok. PKS Cikarang) |
GANDENKU.COM | KisMah - Satu waktu di Tahun 2003 silam, tepat di bulan Ramadhan. Bersama dengan teman-teman gelar kegiatan sosial berupa Sebar Ta'jil Ramadhan atau biasa kami menyebutnya "TA'JIL ON THE ROAD". Kegiatan berbagi makanan pembuka buat yang shaum dan tidak sempat sampai ke rumah adalah kegiatan rutin yang selalu dilakukan setiap tahunnya.
Saat itu kegiatan kami fokuskan di satu titik di Jalan Raya Pasar Minggu, sepanjang jalan depan stasiun pasar minggu sampai menuju lampu merah. Berbekal makanan jajanan sederhana yang dibungkus dalam kantong plastik serta aqua gelas beberapa kardus serta tidak ketinggalan buah kurma. Makajan Ta'jil yang di bagikan gratis habis dalam hitungan waktu yang tidak lebih dari dua jam.
Beberapa hal yang unik ketika pembagian makanan Ta'jil yang saya ingat sampai saat ini adanya sebutan Ustadz (waduuh...lagi-lagi dipanggil Ustadz) namun kurang pas menempatkan antara panggilan dan nama yang disebut. "Mohon maaf Ustadz Antum, boleh saya minta makanan pembukanya" ujar mbak yang masih muda mengenakan jilbab tersebut. Sambil tersenyum sayapun mempersilahkannya. Dalam pikir saya mungkin mbak ini kira nama saya Antum, tapi setidaknya ia memiliki semangat (semoga Istiqomah sampai sekarang ya mbak)
Hal unik yang lainnya adalah, saat kami menyodorkan minuman dan makanan pembuka ke mobil-mobil yang terbilang mewah (tapi jangan bayangkan mobil Fortuner atau Alphard ya...saat itu belum ada). Ibu yang baik hati sambil tersenyum dan bilang "boleh saya minta 4 mas ustadz" sapanya dengan lembut. Setelah saya kasih ia menyodorkan uang dan bilang "ini uangnya silahkan ambil mas" sayapun menjawab "Mohon maaf bu, ini gratis dari kami yang sedang berinfak". Ibu tersebut langsung sedikit kaget dan berujar "Masya Allah...mas jadi malu saya" ujarnya sambil mengucapkan terima kasih dan mendoakan kami ia pun berlalu.
Dari kedua hal yang saya anggap unik inilah setidaknya ada pembelajaran menarik. Salah satunya adalah bahwa sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan maka ia akan disambut dengan kehangatan dan Insya Allah setiap kebaikan tersebut akan membuka mata hati setiap orang yang melihatnya. Setidaknya akan menyadarkan bahwa Berbuat Baik tidak harus dengan yang bersifat besar-besaran tapi bisa dilakukan dengan hal kecil asal berkelanjutan.
Semoga Ramadhan tahun ini kita bisa lebih mengoptimalkan diri kita untuk selalu berbuat baik, mari kita saling mendoakan agar kita semua senantiasa selalu berbuat baik. Mungkin kita akan memulainya di bulan Ramadhan tahun ini, dan semoga tidak serta merta mengakhirinya meskipun kelak Ramadhan berlalu. Aamiin...