Bagaimanakah Sikap Kita Terhadap Musibah yang terjadi pada sahabat atau teman kita ?
1. Apakah kita SENANG dan BERSYUKUR atas musibah yang terjadi pada teman kita, sehingga berita dan informasi keterpurukannya terus di publikasi bahkan mencari-cari dimanakah sumber berita tentang keterpurukanya hanya untuk memuaskan syahwat nafsu berbalut dendam belaka.
2. Apakah kita PURA-PURA MENDOAKAN seolah-olah ia peduli padanya padahal jauh di lubuk hatinya terdapat kebencian, sehingga kalimat-kalimat yang muncul dalam ungkapan doa-doa tersebut kalau istilah orang Pandeglang ada kesan "Nyeksekan".
3. Apakah kita BENAR-BENAR MENDOAKAN sehingga tidak hentinya ketika ada informasi mencuat berkaitan dengan keterpurukan tersebut ia selalu membuat adem dengan komentarnya dan mengajak untuk mendoakan yang terbaik.
4. Apakah BERDIAM tidak ikut ambil bagian terhadap kondisi yang terjadi, tapi dalam diamnya ia senantiasa berdoa, dalam diamnya ia senantiasa ber istighfar seraya memohon ampun dan menyelipkan doa kebaikan, dalam diamnya ia tidak pernah lepas menambah doanya dalam sujud panjangnya.
Dimanakah posisi kita ketika KETERPURUKAN itu benar terjadi pada sahabat, teman dan saudara kita ? apakah kita akan memilih opsi 1,2,3 atau opsi ke 4 ? Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita agar memberikan yang terbaik buat sahabat, teman dan saudara kita. Minimal mendoakan yang terbaik.... Karena pada dasarnya siapapun diri ini tidak ada yang mau dan terjebak dengan musibah yang menimpa kita. Wallahualam.
Jakartaku Kini Tersenyum
08.05.2017
TGA